Tampilkan postingan dengan label ardyawan31@gmail.com.. Pin : 7E7A740D.. CP : 082345181655 Kita Memang Tidak Sedarah Tapi Kita Lebih Dari Saudara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ardyawan31@gmail.com.. Pin : 7E7A740D.. CP : 082345181655 Kita Memang Tidak Sedarah Tapi Kita Lebih Dari Saudara. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 April 2015

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP PASIEN HIPERTENSI

             LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP PASIEN HIPERTENSI

A.   Defenisi  keluarga
1.    Menurut  Depkes. RI. 1988
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas  kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ke tergantungan.
2.    Menurut  S .G. Bailon  dan  Aracelis Maglaya 1989 
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yangtergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup bersama dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan  kebudayaan (Nasrul Effendi ,1998 : 33).
a.       Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalahUnit terkecil dari masyarakat.
b.      Terdiri atas dua orang atau lebih.
c.       Adanya ikatan perkawianan dan pertalian darah
d.      Hidup dalam satu rumah tangga.
e.       Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.
f.       Berinteraksi diantara sesama anggota keluarg
g.       Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing
h.       Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan
i.         Keperawaatan  kesehatan keluarga


3.     Menurut  S.G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1978 
4.     Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan  pada  keluarga  sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan  melalui perawatan  sebagai  sarana  penyalur (Nasrul Effendi,1998:39)
B.    Tipe keluarga
 Terdiri  dari  :
1.      Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak.
2.       Keluarga besar (extended famiy) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .
3.       Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4.      Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5.      Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya berpoligami dan hidup secara bersama–sama.
6.      Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga .
7.       Keluarga sebagai unit keperawata
8.      Alasan keluarga sebagai unit pelayanan (R.B freedman, 1981) adalah   sebagai berikut :
a.         Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat .
b.      Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah – masalah dalam kelompoknya
c.       Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain
d.      Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien ) keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya yang menderita hipertensi.
e.        Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita sakit hipertensi.  
f.       Factor yang mempengaruhi sehat - sakit
9.      Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L Bloom yaitu
10.   Faktor lingkungan
11.   Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi adalah dengan cara menghindari adanya stres
12.  Faktor social budaya
a)    Factor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi adalah :
1)    Kebiasaan merokok
2)     Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
3)    Pola diet tidak teratur Dan Bila sakit tidak segera berobat        
b)    Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada kasus hipertensi adalah :
1)     Menghindari kebiasaan merokok.
2)    Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam .
3)    Menjaga berat badan dan olah raga yang terratur
4)    Melakukan konril yang teratur 
5)    Pelayanan kesehatan
6)    Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi
13   Faktor keturunan
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic
C.   Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan 
Menurut Freedman (1981) keluarga mempunyai lima (5) tugas     memelihara kesehatan keluarga khususnya keluarga yang anggotanya menderita penyakit hipertensi yaitu :
1)     Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga  tentang gejala hipertensi
2)    Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap angota keluarga yang menderita penyakit hpertensi
3)    Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi
4)    Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepada anggota keluarganya
5)    Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan yang dapat mengatasi penyakit hipertensi.
D.   Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi.   
Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi maka peran perawat diperlukan sebagai berikut :
1)    Pengenal  tentang gejala hipertensi
2)    Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit hipertensi .
3)    Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi . Dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi, perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengembangkan kemampuam mereka dalam melaksanakan perawatan dan memberikan demonstrasi kepada keluarga bagaimana merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
4)      Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit hipertensi .
5)    Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan keluarga serta mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi
6)    Pendidik kesehatan
Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi

2.a Pengertian  
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan  sistolik dan diastolic serta merupakan  suatu  factor terjadinya  kompilikasi penyakitt  kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151)
Hipertensi adalah  peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic diatas standar  dihubungkan dengan  usia  (Gede Yasmin,1993 : 191). Dari definisi – definisi  diatas dapat  disimpulkan bahwa  :
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic diatas normal sesuai umur dan merupakan salah satu factor  resiko terjadinya kompilkasi penyakit kardiovaskuler.
2.a Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :
1)      Hipertensi  primer  artinya  belum  diketahui penyebabnya  yang jelas.
2)      Berbagai  faktor  yang turut  berperan sebagai penyebab hipertensi  seperti  berrtambahnya usia , factor  psikologis, dan keturunan.
3)      Sekitar   90  %  hipertensi  tidak diketahui  penyebabnya .
4)       Hipertensi  sekunder  telah  diketahui  penyebabnya  seperti stenosis  arteri renalis, penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan pemakaian oral kontrasepsi.
Adapun  factor  pencetus  hipertensi  seperti, keturunan, jenis  kelamin, umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol  dan  social  ekonomi (Susi  Purwati , 2000 : 25)
3.a Patofisiologi.
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan  tekanan  peririfer. Pada  keadaan  normal  untuk  memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan  cardiac  output  dan  tekanan  perifer menurun  .
Konsumsi sodium (garam) yang berlebihan akan mengakibatkan  meningkatnya volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan  cardiac  aouput. Dalam sistim Renin -  Angiotensien - aldosteron  pada  patogenesis hipertensi, glandula supra renal juga menjadi factor  penyebab  oleh  karena  faktor  hormon
Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad angiotensin II oleh Angitensi Convertion  Ensym (ACE)
3.a Nutrisi
Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa factor yang perlu  diperhatikan yaitu  keadaan berat badan,  derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi, diperlukan pengetahuan tentang jumlah kandungan  natrium dalam bahan makanan. Makan biasa (untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 – 6000 mg per hari). Sebagian besar  natrium  berasal dari  garam dapur.  
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu :
1.      Diet rendah garam
Diet  rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan mengkonsumsi
Makanan tanpa garam.Garam dapur mempunyai  kandungan 40% Natrium.
Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder,  MSG (Mono Sodium Glutamat),Pengawet makanan atau natrium bensoat biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang terbuat dari mentega.
Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut :
a.     Jangan menggunakan garam dapur
b.    Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit, ikan asin, sardensis, sosis dan lain-lain.
c.    Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti saos.
d.    Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.
e.     Batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait
2.      Diet rendah kolesterol / lemak.
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan pospolipid. Sekitar 25 – 50 % kolesterol berasal dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi adalah :
a.    Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan mentega.
b.    Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.
c.     Gunakan susu full cream.
d.     Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.
e.    Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.
f.     Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol
g.     Lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah – buahan.

3.      Diet kalori bila kelebihan berat badan. Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan diet rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal berikut :
a.    Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.
b.    Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi
c.    Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.
Contoh menu untuk penderita hypertensi :
1 piring nasi ( 100 gram ), 1 potong daging ( 50 gram ), 1 mangkok sup ( 130 gram ), 1 potong tempe ( 50 gram ), 1 potong pepaya ( 100 gram ), ( Sri Rahayu, 2000 ).









Kuisener keperawatan keluarga
Prodi si keperawatan stik avicenna
1.      pengkajian
a.      Catatan status kesehatan keluarga
Puskesmas                                              :
Nama Kepala Kluarga                            : Tn. S
Usia                                                        : 43 Thn
Alamat                                                              : Desa Wonua, Dusun 1, Rt 1
Tanggal pengkajian                                : 16 Maret 2015
Jarak ke puskesmas                                : 2 km
Di capai dengan                                     : Kendaraan Bermotor
1)      Daftar anggota keluarga
No
Nama
Anggota
Keluarga
Hub.
Keluarga
L/
P
Umur
(Th)
Pendi-dikan
Agama
Pekerjaan
Imuni-sasi
Kead.kesehata
KB
1
Tn.R
Mertua
P


Islam
-
-
Sehat

2
Tn S
Suami
L
43

Islam
Tani
Ya
Sehat

3
Ny.A
Istri
P
38

Islam
Tani
Ya
Sehat
Ya(Susuk)
4
An.T
Anak
L
21
Kuliah
Islam
Mahasiswa
Ya
Sehat

5
An.R
Anak
L
14
Smp
Islam
pelajar
Ya
Sehat

2)      Tipe keluarga
Keluarga Tn. S keluarga besar terdiri dari mertua istri dan anak
3)      Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan Keluarga Tn. S  berdasarkan anak pertamanya yaitu An. T yang berusia 21 tahun adalah dewasa muda
4)      Tugas keluarga yang belum terpenuhi
An. T tergolong anak usia remaja awal. Terkadang emosinya masih tergolong labil sehingga keluarga harus mampu membantu anak dalam mengontrol emosinya dengan  pendekatan yang adaptif dan edukatif. Keluarga juga harus mampu membantu anak dalam mempersiapkan karier atau cita-cita yang dinginkannya serta mendorong anak untuk bisa memposisikan diri sebagai anak tertua yang bertanggung jawab menjaga keluarga dan adiknya serta memberikan pemahaman dan sikap moral terhadap norma-norma yang berlaku baik di keluarga maupun di masyarakat. 
5)      Pengkajian biologis
a)      Keadaan kesehatan
Semua anggota keluarga keadaan kesehatannya baik kecuali Ny. A yang merupakan Istri dari Tn. S
b)      Kebersihan keluarga
bersih
c)      Penyakit yang sering di derita
Tidak ada anggota keluarga yang sering sakit
d)     Penyakit kronis/menular
-
e)      Kecacatan anggota keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kecacatan
f)       Pola makan
3 kali sehari
g)      Pola istirahat
(1)   Siang satu kali sehari
(2)   Malam cukup
h)      Reproduksi/akseptor
Ny.A memakai  alat kontrasepsi atau KB (Susuk)
i)        Koping keluarga
Koping keluarga Tn.S baik
j)        Kebiasaan buruk
Keluarga Tn.S tidak mempunyai kebiasaan buruk
k)      Rekreasi
Keluarga Tn.S jarang melakukan rekreasi
l)        Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.S memiliki komunikasi keluarga yang baik
m)    Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan di dalam keluarga Tn.S adalah Tn. S sendiri
n)      Peran informal
Keluarga Tn.S Jadi suami dan kepala keluarga
6)      Sosial ekonomi keluarga
a)      Hubungan dengan orang lain
baik
b)      Kegiatan organisasi sosial
Tidak ada
c)      Keadaan ekonomi
Keluarga Tn.S memiliki keadaan ekonomi cukup
7)      Spiritual kultural keluarga
a)      Ketaatan ibadah
Keluarga Tn.S memiliki ketaatan ibadah baik
b)      Keyakinan tentang kesehatan
baik
c)      Nilai dan norma
Di jawa
d)     Adat yang mempengaruhi kesehatan
Tidak ada
8)      Lingkungan rumah
a)      Kebersihan  dan kerapihan
Keluarga Tn.S memiliki lingkungan rumah bersih
b)      Penerangan
1)      Pagi hari cukup
2)      Pada siang hari cukup
3)      Pada malam hari cukup
c)      Ventilasi
-cukup
d)     Jamban
-ada
e)      Sumber air minum
-dari sumur gali
f)       Pemanfaatan Halaman
-Ada
g)      Pembuangan Air Kotor
-ada
h)      Pembuangan sampah
-ada
i)        Sumber air pencemaran
-tidak ada
j)        Tipe rumah
-permanen dan lantainya terbuat dari semen
k)      Status kepemilikan
-Milik

b.      Pengkajian Keluarga
No
DATA
NY.
TN.S
NY.A
AN.T
AN.R
1
2
3
4
5
6
7
1
Keadaan umum:
-   Penampilan
-   BB
-   TB


- Rapi
-  
-  


-     Rapi
-     65 kg
-     165 cm


-   Rapi
-   70 kg
-   160 cm


- Rapi
-   56 kg
-166 cm


-     Rap
-     45 kg
-     156 cm
2
TTV
-    Nadi
-    Respirasi

-    Suhu
-    TD

- 84×/menit
- 16
- 36,6˚c
- 110/80
mmHg

-68 ×/menit
- 17
36,6˚C
- 120/80 mmHg

- 68 ×/menit
-18
- 36,6˚c
-140/80 mmHg

-   100×/meni- 17
-     36,6˚c
-     120/80 mmHg

-114×/menit
-     16
-     36,6˚C
-     110/70
mmHg
3
Kepala:
-     Bentuk
-     Rambut
-     Kulit kepala

-   Bulat
-   Beruban
-   Bersih

-   Bulat
-   Beruban
-   Bersih



- Bulat
- Bersih
- Bersih

- Bulat
- Bersih
- Bersih

-   Bulat
-   Bersih
-   Bersih


4
Mata:
-    Sclera

-    Konjung-tiva
-    Palpebra
-    Fungsi

-  normal
-   Simetris
-  Merah

-  Normal
-  Normal

-  normal
- Simetris
-  Merah muda
-  Normal
-  Normal

- putih simetris
  Merah

- normal
- normal


- putih     simetris
- Merah     muda
- normal
- normal


-  putih  simetris
-  Merah        muda
- normal
- normal

5
Telinga:
-    Bentuk
-    Keadaan
-    Fungsi

- normal
- baik
- normal

- normal
- baik
- normal

normal
- baik
- normal

- normal
- baik
- normal

- normal
- baik
- normal
6
Hidung
-     bentuk
-     keadaan
-     fungsi

- normal
- baik
-    normal

- normal
- baik
- normal

- normal
- baik
- normal

-normal
- baik
- normal

- normal
- baik
- normal
7
Mulut :
-     gigi


-     fungsi menelan

-   Sudah Tidak Ada

-   baik


-   utuh


-   baik



-  utuh


- baik

- utuh


- baik

- utuh


- baik
8
Leher
-    peningkatan

JVP

- Tidak ada

- Normal

-     Tidak ada

-     Normal

-    Tidak ada

-    Normal

-  Tidak ada

-  Normal

-  Tidak Ada

-  Normal
9
Dada:
-     bentuk
-     nyeri tekan

-    simetris
-    tidak ada

-    simetris
-     tidak ada

-  simetris
- tidak ada

-  simetris
-- tidak ada

-   simetris
- - tidak ada
11
Ekstremitas
-                             Oedema
-    Kotrak-tur

-    Tidak ada
-    Tidak ada

-    Tidak ada
-    Tidak ada

-    Tidak ada
-    Tidak ada

-   Tidak ada
-   Tidak ada

- Tidak ada
-Tidak ada
12
Integumen:
-     Turgor
-     Keadaan
-     Kuku

-      Keriput
-      Normal
-Baik

-      ­ Elastis
-      Normal
- Baik

- Elastis
- Baik
-Baik

-    Normal
-Baik

-Baik

- Normal
- Baik
- Baik



c.       Status kesehatan individu

1)      Catatan Status Kesehatan Individu
Puskesmas             :
Nama                     : Ny. A
Jenis Kelamin        : Perempuan
Umur                     : 38 tahun
Agama                   : Islam
Suku/Bangsa         : Jawa/Indonesia
pekerjaan               : Petani
Alamat                  : Desa wonua dusun 1, Rt 1
2)      Alasan ke Puskesmas : Sakit Kepala, Leher Tegang, Mata Berkunang - Kunang
3)      Riwayat kesehatan
a)      Masalah kesehatan yang perna di alami
Ny.A mengatakan tidak pernah mengalami masalah kesehatan
b)      Masalah kesehatan sekarang
Ny.A mengatakan sakit yang dialaminya sekarang adalah Hipertensi
c)      Masalah kesehatan masa lalu
Ny.A mengatakan tidak ada masalah kesehatan yang lalu
d)     Masalah kesehatan keluarga (turunan)
Ny.A mengatakan tidak ada kesehatan keluarga atau masalah kesehatan turunan
4)      Kebiasaan sehari-hari
a)      Biologis
(1)   Pola Makan
(a)    Frekuensi        : 3 × sehari
(b)   Jenis                : Nasi, sayur,ikan, Tempe, Tahu
(c)    Porsi                : 1 porsi
(2)   Pola minum
(a)    Frekuensi        : 2 gelas
(b)   Jenis                : Air putih
(3)   Pola Tidur
(a)    Siang                : Ny. A mengatakan jarang tidur siang
(b)   Malam             : Ny. A mengatakan jam 10 malam tidur
(4)   Pola eleminasi
(a)    BAK                : - + 4 × sehari
                        (Warna kuning)
(b)   BAB                : 1 × sehari
(5)   Aktivitas Sehari-hari
Rekreasi
Ny.A mengatakan Jarang pergi rekreasi
(6)   Kebiasaan buruk
b)      Psikologis
Psikologis Ny.A baik
c)      Sosial
Sosial Ny.A baik
(1)   Hubungan Antar Keluarga
baik
(2)   Hubungan Dengan Orang Lain
Baik

d)     Spiritual
(1)   Pelaksanaan Ibadah : Ny.A mengatakan taat beribadah
(2)   Keyakinan Tentang Kesehatan : Ny.A mengatakan yakin terhadap kesehaatan
5)      Pemeriksaan Fisik
a)      Tanda-tanda vital
-          Keadaan umum         : Baik
-          Kesadaran                  : Baik
-          Tekanan darah           : 140/80
-          Nadi                            : 68
-          Respirasi                     : 16
-          Suhu                            :36.6˚C
-          BB yang lalu              : 69
-          BB Sekarang              :70
-          TB                               :160 cm
b)      Pemeriksaan persistem
(1)   Sistem Respirasi
Normal
(2)   Sistem Kardiovaskuler
Normal
(3)   Sistem Pencernaan
Normal
(4)   Sistem urinaria
Normal
(5)   Sistem Persyarafan
Kurang baik
(6)   Sistem Integumen
keriput
(7)   Sistem Muskuloskeletal
Baik
c)      Genogram
 

















Keterangan :
                       
=               =  laki-laki



                 =  Perempuan
                  
                 =  Klien




                  = Meninggal


                  = Tinggal serumah
    
                  = Hubungan Pernikahan
                    
                   = Hubungan Keluarga






d)     Denah rumah
WC
              WC
 








                                
                                                RUANG KELUARGA
  RUANG TAMU
                                     RUANG TENGAH

RUANG TAMU

DAPUR
RUANG SHALAT
                                                                                                                      U   
                                                                                                                     




Ø  AA

KAMAR
 


                                                                                                           T                    B



                        B                                                                                           S


KAMAR
 






Keterangan:

                       = Pintu










a.    Pengkajian Keluarga Mandiri
Tggl
Masalah Kesehatan
Masalah Keperawatan
Keluarga Mandiri
Kesimpulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10















b.   Analisa Data
Data
Etiologi
Problem
DS:
-          Ny.A mengeluh sakit kepala, tegang area leher, dan mata berkunang-kunang
DO:
-          TD 140/80

Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vasculer serebral

DS:
-          Ny.A mengeluh mata berkunang-kunang saat berdiri
DO:
-          Ny.A nampak lemas


Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen


c.    Skoring
1.      Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vasculer serebral

No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1.
Sifat masalah Skala : actual
3
1
3/3x1= 1
Masalah sudah terjadi Ny.A dengan Hipertensi
2.
Kemungkinan asalah dapat diubah
2
2
2/2x2= 2
Masalah mudah diubah apabila keluarga melakukan perawatan.
3.
Potensi masalah dapat dicegah : cukup
1
1
1/3x1= 1/3
Masalah mudah dicegah apabila keluarga melakukan tindakan.
4.
Menonjolnya masalah Skala : masalah tidak dirasakan
2
1
2/2x1= 1
Masalah yang di alami Ny.S harus segera di tangani sebelum masalah menjadi lebih berat
Jumlah
4 1/3

2.      Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen


No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1.
Kriteria sifat masalah : resiko
2
1
3/3x1= 1
Masalah sudah terjadi dan penyakit yg di alami sangat mengganggunya
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah : mudah
2
2
2/2x2= 2
Keluarga mampu memberikan asupan cairan yang dibutuhkan.
3.
Potensi masalah dapat dicegah : cukup
2
1
2/3x1= 2/3
Masalah dapat dicegah karena keluarga mampu melakukan pengobatan khususnya pada Ny.A
4.
Menonjolnya masalah Skala : masalah berat harus segeradi tangani
2
1
2/2×1=1
Masalah harus segera di tangani agar tidak selalu berlanjut
Jumlah
4        2/3

d.      Diagnosa Keperawatan
1.      Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vasculer serebral
2.      Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
e.       Rencana Asuhan Keperawatan