LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASKEP PASIEN HIPERTENSI
A. Defenisi keluarga
1. Menurut Depkes. RI. 1988
Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah
satu atap dalam keadaan saling ke tergantungan.
2. Menurut S .G. Bailon dan
Aracelis Maglaya 1989
Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yangtergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup bersama dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Nasrul Effendi ,1998 : 33).
a.
Dari kedua
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalahUnit terkecil dari masyarakat.
b.
Terdiri atas
dua orang atau lebih.
c.
Adanya ikatan perkawianan dan
pertalian darah
d.
Hidup dalam satu rumah tangga.
e.
Dibawah asuhan
seorang kepala keluarga.
f.
Berinteraksi diantara sesama
anggota keluarg
g.
Setiap
anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing
h.
Menciptakan
dan mempertahankan kebudayaan
i.
Keperawaatan
kesehatan keluarga
3. Menurut S.G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1978
4. Perawatan kesehatan keluarga adalah
tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada
keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
sarana penyalur (Nasrul
Effendi,1998:39)
B. Tipe
keluarga
Terdiri
dari :
1.
Keluarga inti (nuclear family)
adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak.
2.
Keluarga besar
(extended famiy) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya
nenek, kakek, keponakandan sebagainya .
3.
Keluarga
berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4.
Keluarga duda/janda (single
family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5.
Keluarga berkomposisi
(composite) adalah keluarga yang perkawinanya berpoligami dan hidup secara
bersama–sama.
6.
Keluarga kabitas (cahabitasia)
adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga
.
7.
Keluarga
sebagai unit keperawata
8.
Alasan keluarga sebagai unit
pelayanan (R.B freedman, 1981) adalah
sebagai berikut :
a.
Keluarga
sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat .
b.
Keluarga sebagai suatu dapat
menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah – masalah dalam
kelompoknya
c.
Masalah-masalah kesehatan
dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu angota keluarganya
mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang
lain
d.
Dalam memelihara kesehatan
anggota keluarga sebagai individu ( pasien ) keluarga tetap berperan sebagai
pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya yang
menderita hipertensi.
e.
Keluarga
merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan bagi anggota
keluarga yang menderita sakit hipertensi.
f.
Factor yang mempengaruhi sehat
- sakit
9.
Faktor yang
mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L Bloom yaitu
10. Faktor lingkungan
11. Faktor lingkungan yang dapat
mencegah terjadinya penyakit hipertensi adalah dengan cara menghindari adanya
stres
12. Faktor social budaya
a) Factor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi adalah :
1) Kebiasaan merokok
2) Kebiasaan
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
3) Pola diet tidak teratur Dan Bila sakit
tidak segera berobat
b) Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada kasus
hipertensi adalah :
1) Menghindari kebiasaan merokok.
2) Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam .
3) Menjaga berat badan dan olah raga yang terratur
4) Melakukan konril yang teratur
5) Pelayanan kesehatan
6) Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat hipertensi
13 Faktor keturunan
Penyakit hipertensi merupakan
penyakit yang bersifat genetic
C. Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
Menurut Freedman (1981) keluarga mempunyai lima (5) tugas memelihara kesehatan keluarga khususnya
keluarga yang anggotanya menderita penyakit hipertensi yaitu :
1) Mengenal
gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga tentang gejala hipertensi
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap angota
keluarga yang menderita penyakit hpertensi
3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi
4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepada anggota keluarganya
5) Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan yang dapat
mengatasi penyakit hipertensi.
D. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita
penyakit hipertensi.
Dalam proses membantu keluarga yang menderita
penyakit hipertensi maka peran perawat diperlukan sebagai berikut :
1) Pengenal tentang gejala hipertensi
2) Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit hipertensi
.
3) Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi
. Dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit
hipertensi, perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengembangkan
kemampuam mereka dalam melaksanakan perawatan dan memberikan demonstrasi kepada
keluarga bagaimana merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
4) Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga
yang menderita penyakit hipertensi .
5) Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita
penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan
keluarga serta mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi
6) Pendidik kesehatan
Perawat dapat berperan sebagai
pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi
sehat dalam mencegah penyakit hipertensi
2.a Pengertian
Hipertensi adalah meningkatnya
tekanan darah baik tekanan sistolik dan
diastolic serta merupakan suatu factor terjadinya kompilikasi penyakitt kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151)
Hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah
sistolik dan diastolic diatas standar
dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin,1993 : 191). Dari definisi – definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa :
Hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic diatas normal
sesuai umur dan merupakan salah satu factor
resiko terjadinya kompilkasi penyakit kardiovaskuler.
2.a Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokan
dalam dua kategori :
1)
Hipertensi primer
artinya belum diketahui penyebabnya yang jelas.
2)
Berbagai faktor
yang turut berperan sebagai
penyebab hipertensi seperti berrtambahnya usia , factor psikologis, dan keturunan.
3)
Sekitar 90
% hipertensi tidak diketahui penyebabnya .
4)
Hipertensi sekunder
telah diketahui penyebabnya
seperti stenosis arteri renalis,
penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan
pemakaian oral kontrasepsi.
Adapun
factor pencetus hipertensi
seperti, keturunan, jenis
kelamin, umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan
social ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25)
3.a Patofisiologi.
Jantung adalah sistim pompa
yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut
bergantung pada factor cardiac output dan
tekanan peririfer. Pada keadaan
normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh
yang meningkat diperlukan peningkatan
cardiac output dan
tekanan perifer menurun .
Konsumsi sodium (garam) yang
berlebihan akan mengakibatkan
meningkatnya volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac
aouput. Dalam sistim Renin -
Angiotensien - aldosteron
pada patogenesis hipertensi,
glandula supra renal juga menjadi factor
penyebab oleh karena
faktor hormon
Sistim Renin mengubah
angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad angiotensin II
oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE)
3.a Nutrisi
Dalam merencanakan menu
makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa factor yang perlu diperhatikan yaitu keadaan berat badan, derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya
komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi, diperlukan
pengetahuan tentang jumlah kandungan
natrium dalam bahan makanan. Makan biasa
(untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 – 6000 mg per hari). Sebagian
besar natrium berasal dari
garam dapur.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan
darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4
(empat) macam diit untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan
darah yaitu :
1.
Diet rendah garam
Diet rendah garam pada hakekatnya merupakan diet
dengan mengkonsumsi
Makanan tanpa garam.Garam dapur
mempunyai kandungan 40% Natrium.
Sumber sodium lainnya antara lain
makanan yang mengandung soda kue, baking powder, MSG (Mono Sodium Glutamat),Pengawet makanan
atau natrium bensoat biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan
yang terbuat dari mentega.
Penderita tekanan darah tinggi
yang sedang menjalankan diet pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut :
a.
Jangan
menggunakan garam dapur
b.
Hindari
makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit,
ikan asin, sardensis, sosis dan lain-lain.
c.
Hindari bahan makanan yang
diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti
saos.
d.
Hindari
penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.
e.
Batasi
minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait
2.
Diet rendah kolesterol /
lemak.
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu
kolesterol, trigliserida, dan pospolipid. Sekitar 25 – 50 % kolesterol berasal
dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces.
Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju
keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero serta
menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
mengatur nutrisi pada hypertensi adalah :
a. Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan mentega.
b. Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.
c. Gunakan susu
full cream.
d. Batasi konsumsi
kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.
e. Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.
f. Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol
g. Lebih banyak
mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah – buahan.
3.
Diet kalori
bila kelebihan berat badan. Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh
seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi
terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan
diet rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal berikut :
a. Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori
untuk penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.
b. Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi
c. Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.
Contoh menu untuk penderita
hypertensi :
1 piring nasi ( 100 gram ), 1
potong daging ( 50 gram ), 1 mangkok sup ( 130 gram ), 1 potong tempe ( 50 gram
), 1 potong pepaya ( 100 gram ), ( Sri Rahayu, 2000 ).
Kuisener keperawatan
keluarga
Prodi si keperawatan
stik avicenna
1.
pengkajian
a.
Catatan status
kesehatan keluarga
Puskesmas :
Nama Kepala Kluarga : Tn. S
Usia : 43 Thn
Alamat
:
Desa Wonua, Dusun 1, Rt 1
Tanggal pengkajian :
16 Maret 2015
Jarak ke puskesmas :
2 km
Di
capai dengan :
Kendaraan Bermotor
1)
Daftar anggota keluarga
No
|
Nama
Anggota
Keluarga
|
Hub.
Keluarga
|
L/
P
|
Umur
(Th)
|
Pendi-dikan
|
Agama
|
Pekerjaan
|
Imuni-sasi
|
Kead.kesehata
|
KB
|
1
|
Tn.R
|
Mertua
|
P
|
|
|
Islam
|
-
|
-
|
Sehat
|
|
2
|
Tn S
|
Suami
|
L
|
43
|
|
Islam
|
Tani
|
Ya
|
Sehat
|
|
3
|
Ny.A
|
Istri
|
P
|
38
|
|
Islam
|
Tani
|
Ya
|
Sehat
|
Ya(Susuk)
|
4
|
An.T
|
Anak
|
L
|
21
|
Kuliah
|
Islam
|
Mahasiswa
|
Ya
|
Sehat
|
|
5
|
An.R
|
Anak
|
L
|
14
|
Smp
|
Islam
|
pelajar
|
Ya
|
Sehat
|
|
2) Tipe
keluarga
Keluarga Tn. S keluarga besar terdiri
dari mertua istri dan anak
3) Tahap
perkembangan keluarga
Tahap perkembangan Keluarga Tn. S berdasarkan anak pertamanya yaitu An. T yang
berusia 21 tahun adalah dewasa muda
4) Tugas
keluarga yang belum terpenuhi
An. T tergolong
anak usia remaja awal. Terkadang emosinya masih tergolong labil sehingga
keluarga harus mampu membantu anak dalam mengontrol emosinya dengan pendekatan yang adaptif dan edukatif.
Keluarga juga harus mampu membantu anak dalam mempersiapkan karier atau
cita-cita yang dinginkannya serta mendorong anak untuk bisa memposisikan diri
sebagai anak tertua yang bertanggung jawab menjaga keluarga dan adiknya serta
memberikan pemahaman dan sikap moral terhadap norma-norma yang berlaku baik di
keluarga maupun di masyarakat.
5) Pengkajian
biologis
a) Keadaan
kesehatan
Semua anggota keluarga keadaan kesehatannya
baik kecuali Ny. A
yang merupakan Istri
dari Tn. S
b) Kebersihan
keluarga
bersih
c) Penyakit
yang sering di derita
Tidak ada anggota keluarga yang sering sakit
d) Penyakit
kronis/menular
-
e) Kecacatan
anggota keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami kecacatan
f) Pola
makan
3 kali sehari
g) Pola
istirahat
(1) Siang
satu kali sehari
(2) Malam
cukup
h) Reproduksi/akseptor
Ny.A
memakai alat kontrasepsi atau KB (Susuk)
i)
Koping keluarga
Koping keluarga Tn.S baik
j)
Kebiasaan buruk
Keluarga Tn.S tidak mempunyai
kebiasaan buruk
k) Rekreasi
Keluarga Tn.S jarang melakukan
rekreasi
l)
Pola komunikasi
keluarga
Keluarga Tn.S memiliki komunikasi
keluarga yang baik
m) Pengambilan
keputusan
Pengambilan keputusan di dalam keluarga
Tn.S adalah Tn. S sendiri
n) Peran
informal
Keluarga Tn.S Jadi suami dan kepala
keluarga
6) Sosial
ekonomi keluarga
a) Hubungan
dengan orang lain
baik
b) Kegiatan
organisasi sosial
Tidak ada
c) Keadaan
ekonomi
Keluarga Tn.S memiliki keadaan ekonomi
cukup
7) Spiritual
kultural keluarga
a) Ketaatan
ibadah
Keluarga Tn.S memiliki ketaatan
ibadah baik
b) Keyakinan
tentang kesehatan
baik
c) Nilai
dan norma
Di jawa
d) Adat
yang mempengaruhi kesehatan
Tidak ada
8) Lingkungan
rumah
a) Kebersihan dan kerapihan
Keluarga Tn.S memiliki lingkungan
rumah bersih
b) Penerangan
1) Pagi
hari cukup
2) Pada
siang hari cukup
3) Pada
malam hari cukup
c) Ventilasi
-cukup
d) Jamban
-ada
e) Sumber
air minum
-dari
sumur gali
f) Pemanfaatan
Halaman
-Ada
g) Pembuangan
Air Kotor
-ada
h) Pembuangan
sampah
-ada
i)
Sumber air pencemaran
-tidak
ada
j)
Tipe rumah
-permanen
dan lantainya terbuat dari semen
k) Status
kepemilikan
-Milik
b.
Pengkajian
Keluarga
No
|
DATA
|
NY.
|
TN.S
|
NY.A
|
AN.T
|
AN.R
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
Keadaan umum:
- Penampilan
- BB
- TB
|
- Rapi
-
-
|
- Rapi
- 65 kg
- 165 cm
|
- Rapi
- 70 kg
- 160 cm
|
- Rapi
- 56 kg
-166 cm
|
- Rap
- 45 kg
- 156 cm
|
2
|
TTV
- Nadi
- Respirasi
- Suhu
- TD
|
- 84×/menit
- 16
- 36,6˚c
- 110/80
mmHg
|
-68 ×/menit
- 17
36,6˚C
- 120/80 mmHg
|
- 68 ×/menit
-18
- 36,6˚c
-140/80 mmHg
|
- 100×/meni- 17
- 36,6˚c
- 120/80 mmHg
|
-114×/menit
- 16
- 36,6˚C
- 110/70
mmHg
|
3
|
Kepala:
- Bentuk
- Rambut
- Kulit
kepala
|
- Bulat
- Beruban
- Bersih
|
- Bulat
- Beruban
- Bersih
|
- Bulat
- Bersih
- Bersih
|
- Bulat
- Bersih
- Bersih
|
- Bulat
- Bersih
- Bersih
|
4
|
Mata:
- Sclera
- Konjung-tiva
- Palpebra
- Fungsi
|
- normal
- Simetris
- Merah
- Normal
- Normal
|
- normal
- Simetris
- Merah
muda
- Normal
- Normal
|
- putih simetris
Merah
- normal
- normal
|
- putih simetris
- Merah muda
- normal
- normal
|
- putih
simetris
- Merah
muda
- normal
- normal
|
5
|
Telinga:
- Bentuk
- Keadaan
- Fungsi
|
- normal
- baik
- normal
|
- normal
- baik
- normal
|
normal
- baik
- normal
|
- normal
- baik
- normal
|
- normal
- baik
- normal
|
6
|
Hidung
- bentuk
- keadaan
- fungsi
|
- normal
- baik
- normal
|
- normal
- baik
- normal
|
- normal
- baik
- normal
|
-normal
- baik
- normal
|
- normal
- baik
- normal
|
7
|
Mulut :
- gigi
- fungsi
menelan
|
- Sudah Tidak Ada
- baik
|
- utuh
- baik
|
- utuh
- baik
|
- utuh
- baik
|
- utuh
- baik
|
8
|
Leher
- peningkatan
JVP
|
- Tidak
ada
- Normal
|
- Tidak
ada
- Normal
|
- Tidak
ada
- Normal
|
- Tidak
ada
- Normal
|
- Tidak Ada
- Normal
|
9
|
Dada:
- bentuk
- nyeri
tekan
|
- simetris
- tidak
ada
|
- simetris
- tidak
ada
|
- simetris
- tidak ada
|
- simetris
-- tidak ada
|
- simetris
- -
tidak ada
|
11
|
Ekstremitas
-
Oedema
- Kotrak-tur
|
- Tidak
ada
- Tidak
ada
|
- Tidak
ada
- Tidak
ada
|
- Tidak
ada
- Tidak
ada
|
- Tidak
ada
- Tidak ada
|
- Tidak ada
-Tidak ada
|
12
|
Integumen:
- Turgor
- Keadaan
- Kuku
|
- Keriput
- Normal
-Baik
|
-
Elastis
- Normal
- Baik
|
- Elastis
- Baik
-Baik
|
- Normal
-Baik
-Baik
|
- Normal
- Baik
- Baik
|
c.
Status
kesehatan individu
1) Catatan
Status Kesehatan Individu
Puskesmas :
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
pekerjaan : Petani
Alamat : Desa wonua dusun 1, Rt 1
2)
Alasan ke Puskesmas : Sakit Kepala, Leher Tegang, Mata Berkunang - Kunang
3)
Riwayat kesehatan
a)
Masalah kesehatan yang
perna di alami
Ny.A mengatakan tidak pernah mengalami masalah
kesehatan
b)
Masalah kesehatan
sekarang
Ny.A mengatakan sakit yang
dialaminya sekarang adalah Hipertensi
c)
Masalah kesehatan masa
lalu
Ny.A mengatakan tidak ada
masalah kesehatan yang lalu
d)
Masalah kesehatan
keluarga (turunan)
Ny.A mengatakan tidak ada
kesehatan keluarga atau masalah
kesehatan turunan
4)
Kebiasaan sehari-hari
a)
Biologis
(1)
Pola Makan
(a)
Frekuensi : 3 × sehari
(b)
Jenis : Nasi, sayur,ikan, Tempe, Tahu
(c)
Porsi : 1 porsi
(2)
Pola minum
(a)
Frekuensi : 2 gelas
(b)
Jenis : Air putih
(3)
Pola Tidur
(a)
Siang : Ny. A mengatakan jarang
tidur siang
(b)
Malam : Ny. A mengatakan jam 10 malam tidur
(4)
Pola eleminasi
(a)
BAK : - + 4 × sehari
(Warna kuning)
(b)
BAB : 1 × sehari
(5)
Aktivitas Sehari-hari
Rekreasi
Ny.A
mengatakan Jarang
pergi rekreasi
(6)
Kebiasaan buruk
b)
Psikologis
Psikologis
Ny.A baik
c)
Sosial
Sosial
Ny.A baik
(1)
Hubungan Antar Keluarga
baik
(2)
Hubungan Dengan Orang
Lain
Baik
d)
Spiritual
(1)
Pelaksanaan Ibadah : Ny.A mengatakan taat
beribadah
(2)
Keyakinan Tentang
Kesehatan : Ny.A
mengatakan yakin terhadap kesehaatan
5)
Pemeriksaan Fisik
a)
Tanda-tanda vital
-
Keadaan umum : Baik
-
Kesadaran : Baik
-
Tekanan darah : 140/80
-
Nadi : 68
-
Respirasi : 16
-
Suhu :36.6˚C
-
BB yang lalu : 69
-
BB Sekarang :70
-
TB :160 cm
b)
Pemeriksaan persistem
(1)
Sistem Respirasi
Normal
(2)
Sistem Kardiovaskuler
Normal
(3)
Sistem Pencernaan
Normal
(4)
Sistem urinaria
Normal
(5)
Sistem Persyarafan
Kurang
baik
(6)
Sistem Integumen
keriput
(7)
Sistem Muskuloskeletal
Baik
c) Genogram
Keterangan :
= = laki-laki
= Perempuan
d) Denah
rumah
WC
WC
|
RUANG KELUARGA
RUANG TAMU
RUANG TENGAH
RUANG TAMU
|
DAPUR
|
RUANG SHALAT
|
Ø AA
KAMAR
|
KAMAR
|
= Pintu
a.
Pengkajian
Keluarga Mandiri
Tggl
|
Masalah
Kesehatan
|
Masalah
Keperawatan
|
Keluarga
Mandiri
|
Kesimpulan
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b.
Analisa
Data
Data
|
Etiologi
|
Problem
|
DS:
-
Ny.A mengeluh sakit
kepala, tegang area leher, dan mata berkunang-kunang
DO:
-
TD 140/80
|
|
Nyeri (sakit kepala) berhubungan
dengan peningkatan tekanan vasculer serebral
|
DS:
-
Ny.A mengeluh mata
berkunang-kunang saat berdiri
DO:
-
Ny.A nampak lemas
|
|
Intoleransi
aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
|
c.
Skoring
1. Nyeri
(sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vasculer serebral
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Nilai
|
Pembenaran
|
1.
|
Sifat masalah Skala : actual
|
3
|
1
|
3/3x1= 1
|
Masalah sudah terjadi Ny.A dengan Hipertensi
|
2.
|
Kemungkinan asalah dapat diubah
|
2
|
2
|
2/2x2= 2
|
Masalah mudah diubah apabila
keluarga melakukan perawatan.
|
3.
|
Potensi masalah dapat dicegah :
cukup
|
1
|
1
|
1/3x1= 1/3
|
Masalah mudah dicegah apabila
keluarga melakukan tindakan.
|
4.
|
Menonjolnya masalah Skala :
masalah tidak
dirasakan
|
2
|
1
|
2/2x1= 1
|
Masalah yang di alami Ny.S harus
segera di tangani sebelum masalah menjadi lebih berat
|
Jumlah
|
4
1/3
|
2. Intoleransi
aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Nilai
|
Pembenaran
|
1.
|
Kriteria sifat masalah : resiko
|
2
|
1
|
3/3x1= 1
|
Masalah sudah terjadi dan
penyakit yg di alami sangat mengganggunya
|
2.
|
Kemungkinan masalah dapat diubah
: mudah
|
2
|
2
|
2/2x2= 2
|
Keluarga mampu memberikan asupan
cairan yang dibutuhkan.
|
3.
|
Potensi masalah dapat dicegah :
cukup
|
2
|
1
|
2/3x1= 2/3
|
Masalah dapat dicegah karena keluarga
mampu melakukan pengobatan khususnya pada Ny.A
|
4.
|
Menonjolnya masalah Skala :
masalah berat harus segeradi tangani
|
2
|
1
|
2/2×1=1
|
Masalah harus segera di tangani
agar tidak selalu berlanjut
|
Jumlah
|
4
2/3
|
d.
Diagnosa
Keperawatan
1. Nyeri
(sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vasculer serebral
2. Intoleransi
aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
e.
Rencana
Asuhan Keperawatan