SAP ( Satuan Acara Penyuluhan )
Pokok Bahasan
: Penyakit Hipertensi
Sub Pokok Bahasan
: Penyakit Hipertensi
Sasaran
: Pasien dan Keluarga Pasien
Hari/Tanggal
: Sabtu, 21 Maret 2015
Waktu :
25 Menit
Tempat
: Desa Wonua DUSUN 1
Pemberi
Materi : Ld Muh Ady Ardyawan
A.
Latar Belakang
Hipertensi adalah
meningkatnya tekanan darah baik tekanan
sistolik dan diastolic serta merupakan
suatu factor terjadinya kompilikasi penyakitt kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151)
B.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah
dilakukan penyuluhan bapak dan keluarga mengetahui tentang penyakit Hipertensi
C.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan
bapak dan keluarga dapat:
1.
Menyebutkan
pengertian tentang penyakit Hipertensi
2.
Menyebutkan
penyebab penyakit Hipertensi
3.
Menyebutkan
Proses terjadinya penyakit Hipertensi
4.
Menyebutkan
tanda dan gejala penyakit Hipertensi
5.
Menyebutkan
bahaya penyakit Hipertensi
6.
Menyebutkan
cara perawatan dan pencegahan penyakit Hipertensi
7.
Menyebutkan
obat tradisional penyakit Hipertensi
D.
Materi (Terlampir)
E.
Metode
Ceramah
Tanya
jawab
F.
Media
Leaflet
H.
Evaluasi
1. Prosedur : Akhir kegiatan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Essay
4. Jumlah soal : 3 soal
1.
Sebutkan salah satu penyebab penyakit Hipertensi
2.
Sebutkan salah satu cara penatalaksanaan penyakit Hipertensi
3.
Sebutkan salah satu cara perawatan penyakit Hipertensi
5. Jenis
soal ; Menguraikan secara lisan
MATERI
2.a Pengertian
Hipertensi adalah meningkatnya
tekanan darah baik tekanan sistolik dan
diastolic serta merupakan suatu factor terjadinya kompilikasi penyakitt kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151)
Hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah
sistolik dan diastolic diatas standar
dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin,1993 : 191). Dari definisi – definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa :
Hipertensi
adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic diatas normal
sesuai umur dan merupakan salah satu factor
resiko terjadinya kompilkasi penyakit kardiovaskuler.
2.a Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokan
dalam dua kategori :
1)
Hipertensi primer
artinya belum diketahui penyebabnya yang jelas.
2)
Berbagai faktor
yang turut berperan sebagai
penyebab hipertensi seperti berrtambahnya usia , factor psikologis, dan keturunan.
3)
Sekitar 90
% hipertensi tidak diketahui penyebabnya .
4)
Hipertensi sekunder
telah diketahui penyebabnya
seperti stenosis arteri renalis,
penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan
pemakaian oral kontrasepsi.
Adapun
factor pencetus hipertensi
seperti, keturunan, jenis
kelamin, umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan
social ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25)
3.a Patofisiologi.
Jantung adalah sistim pompa
yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut
bergantung pada factor cardiac output dan
tekanan peririfer. Pada keadaan
normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh
yang meningkat diperlukan peningkatan
cardiac output dan
tekanan perifer menurun .
Konsumsi sodium (garam) yang
berlebihan akan mengakibatkan
meningkatnya volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac
aouput. Dalam sistim Renin -
Angiotensien - aldosteron
pada patogenesis hipertensi,
glandula supra renal juga menjadi factor
penyebab oleh karena
faktor hormon
Sistim Renin mengubah
angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad angiotensin II
oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE)
3.a Nutrisi
Dalam merencanakan menu
makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa factor yang perlu diperhatikan yaitu keadaan berat badan, derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya
komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi, diperlukan
pengetahuan tentang jumlah kandungan
natrium dalam bahan makanan. Makan biasa
(untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 – 6000 mg per hari). Sebagian
besar natrium berasal dari
garam dapur.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan
darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat)
macam diit untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu
:
1.
Diet rendah garam
Diet rendah garam pada hakekatnya merupakan diet
dengan mengkonsumsi
Makanan tanpa garam.Garam dapur
mempunyai kandungan 40% Natrium.
Sumber sodium lainnya antara lain
makanan yang mengandung soda kue, baking powder, MSG (Mono Sodium Glutamat),Pengawet makanan
atau natrium bensoat biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan
yang terbuat dari mentega.
Penderita tekanan darah tinggi
yang sedang menjalankan diet pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut :
a.
Jangan
menggunakan garam dapur
b.
Hindari
makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit,
ikan asin, sardensis, sosis dan lain-lain.
c.
Hindari bahan makanan yang
diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti
saos.
d.
Hindari
penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.
e.
Batasi
minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait
2.
Diet rendah kolesterol /
lemak.
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu
kolesterol, trigliserida, dan pospolipid. Sekitar 25 – 50 % kolesterol berasal
dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces.
Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju
keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero serta
menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
mengatur nutrisi pada hypertensi adalah :
a. Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan mentega.
b. Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.
c. Gunakan susu
full cream.
d. Batasi konsumsi
kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.
e. Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.
f. Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol
g. Lebih banyak
mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah – buahan.
3.
Diet kalori
bila kelebihan berat badan. Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh
seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi
terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan
diet rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal berikut :
a. Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori
untuk penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.
b. Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi
c. Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.
Contoh menu untuk penderita
hypertensi :
1 piring nasi ( 100 gram ), 1
potong daging ( 50 gram ), 1 mangkok sup ( 130 gram ), 1 potong tempe ( 50 gram
), 1 potong pepaya ( 100 gram ), ( Sri Rahayu, 2000 ).
terimakasih banyak untuk artikelnya, sangat bermanfaat, menambah wawasan
BalasHapus