Selasa, 21 April 2015

SAP ( Satuan Acara Penyuluhan ) Hipertensi

SAP ( Satuan Acara Penyuluhan )
Pokok Bahasan           : Penyakit Hipertensi
Sub Pokok Bahasan    : Penyakit Hipertensi
Sasaran                        : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari/Tanggal               : Sabtu, 21 Maret 2015
Waktu                          : 25 Menit
Tempat                        : Desa Wonua DUSUN 1
Pemberi Materi           : Ld Muh Ady Ardyawan

A.    Latar Belakang

            Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan  sistolik dan diastolic serta merupakan  suatu  factor terjadinya  kompilikasi penyakitt  kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151)
B.     Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan bapak dan keluarga mengetahui tentang penyakit Hipertensi

C.     Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan bapak dan keluarga dapat:
1.      Menyebutkan pengertian tentang penyakit Hipertensi
2.      Menyebutkan penyebab penyakit Hipertensi
3.      Menyebutkan Proses terjadinya penyakit Hipertensi
4.      Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Hipertensi
5.      Menyebutkan bahaya penyakit Hipertensi
6.      Menyebutkan cara perawatan dan pencegahan penyakit Hipertensi
7.      Menyebutkan obat tradisional penyakit Hipertensi




D.    Materi (Terlampir)

E.     Metode
   Ceramah
  Tanya jawab

F.      Media
   Leaflet
H.    Evaluasi

1. Prosedur : Akhir kegiatan
2. Waktu     : 5 menit
3. Bentuk soal : Essay
4. Jumlah soal : 3 soal

1. Sebutkan salah satu penyebab penyakit Hipertensi
2. Sebutkan salah satu cara penatalaksanaan penyakit Hipertensi
3. Sebutkan salah satu cara perawatan penyakit Hipertensi
5. Jenis soal ; Menguraikan secara lisan















MATERI

2.a Pengertian  
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan  sistolik dan diastolic serta merupakan  suatu  factor terjadinya  kompilikasi penyakitt  kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151)
Hipertensi adalah  peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic diatas standar  dihubungkan dengan  usia  (Gede Yasmin,1993 : 191). Dari definisi – definisi  diatas dapat  disimpulkan bahwa  :
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic diatas normal sesuai umur dan merupakan salah satu factor  resiko terjadinya kompilkasi penyakit kardiovaskuler.
2.a Etiologi
Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :
1)      Hipertensi  primer  artinya  belum  diketahui penyebabnya  yang jelas.
2)      Berbagai  faktor  yang turut  berperan sebagai penyebab hipertensi  seperti  berrtambahnya usia , factor  psikologis, dan keturunan.
3)      Sekitar   90  %  hipertensi  tidak diketahui  penyebabnya .
4)       Hipertensi  sekunder  telah  diketahui  penyebabnya  seperti stenosis  arteri renalis, penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan pemakaian oral kontrasepsi.
Adapun  factor  pencetus  hipertensi  seperti, keturunan, jenis  kelamin, umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol  dan  social  ekonomi (Susi  Purwati , 2000 : 25)
3.a Patofisiologi.
Jantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan  tekanan  peririfer. Pada  keadaan  normal  untuk  memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan  cardiac  output  dan  tekanan  perifer menurun  .
Konsumsi sodium (garam) yang berlebihan akan mengakibatkan  meningkatnya volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan  cardiac  aouput. Dalam sistim Renin -  Angiotensien - aldosteron  pada  patogenesis hipertensi, glandula supra renal juga menjadi factor  penyebab  oleh  karena  faktor  hormon
Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad angiotensin II oleh Angitensi Convertion  Ensym (ACE)
3.a Nutrisi
Dalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa factor yang perlu  diperhatikan yaitu  keadaan berat badan,  derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi, diperlukan pengetahuan tentang jumlah kandungan  natrium dalam bahan makanan. Makan biasa (untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 – 6000 mg per hari). Sebagian besar  natrium  berasal dari  garam dapur.  
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu :
1.      Diet rendah garam
Diet  rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan mengkonsumsi
Makanan tanpa garam.Garam dapur mempunyai  kandungan 40% Natrium.
Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder,  MSG (Mono Sodium Glutamat),Pengawet makanan atau natrium bensoat biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang terbuat dari mentega.
Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut :
a.     Jangan menggunakan garam dapur
b.    Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit, ikan asin, sardensis, sosis dan lain-lain.
c.    Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti saos.
d.    Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.
e.     Batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait
2.      Diet rendah kolesterol / lemak.
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan pospolipid. Sekitar 25 – 50 % kolesterol berasal dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi adalah :
a.    Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan mentega.
b.    Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.
c.     Gunakan susu full cream.
d.     Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu.
e.    Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.
f.     Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol
g.     Lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah – buahan.

3.      Diet kalori bila kelebihan berat badan. Hypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan diet rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal berikut :
a.    Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.
b.    Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi
c.    Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.
Contoh menu untuk penderita hypertensi :
1 piring nasi ( 100 gram ), 1 potong daging ( 50 gram ), 1 mangkok sup ( 130 gram ), 1 potong tempe ( 50 gram ), 1 potong pepaya ( 100 gram ), ( Sri Rahayu, 2000 ).



1 komentar: